Selasa, 26 Oktober 2010

AGAMA Itu CANDU [Dan Boleh Dikritisi] - 1

"TUHAN telah mati, dan mayatnya terbujur di sana!" [nietszche]

DAN agama pun akhirnya menjadi satu "virus" yang membuat manusia terpecah. Dan agama pun menjadi candu yang mengharuskan orang melakukan penginjilan, pengislaman, pemurtadan, peng-mualafan dan seabrek istilah "rohani" ketika berhasil membawa "umat" lain menjadi "umatnya"

Dan agama itu candu. Manusia terpukau dengan ajaran para nabi. Yang tidak percaya dan mencoba mengkritisi akhirnya harus rela menjadi "musuh' yang kadang-kadang harus dihabisi.  Dan Tuhan yang kerap disebut-sebut dalam agama itu pun tersingkirkan. Candu agama sudah "menghisap" logika dan kemanusiaan.

Agama itu Candu. Kita terpesona dengan keindahan sorga dan ketakutan denga kebengisan neraka. Dan itu membuat kita berbuat dengan 'untung-rugi' -- "berpahala-tidak". Menjadi menjengkelkan ketika semua persoalan dan tingkah laku kita diarahkan pada persoalan sesuai dengan ajaran agama atau tidak.

Darimana datangnya agama? Apakah Tuhan menurunkan Agama? Apakah Tuhan "pelit" dan 'diskriminatif' sehingga hanya mengakui satu agama yang benar dihadapan-Nya?

Agama itu candu, karena membuat kita 'addict' dan 'high' dengan janji, harapan, dan impian-impian indah. Candulah keyakinan pada Tuhan, bukan pada agama! Jadi, singkirkan duri-duri agamamu! Memilih menjadi manusia yang berkeyakinan, mencintai, mengasihi dan menerima tanpa keinginan membuat khilafah dan kerajaan sorga di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar