AKU menangis dan bersimpuh di kakimu,
Memohon ampunan untuk memberimu ketidakbahagiaan
Memohon maaf untuk memberimu ketidakmengertian
Memohon usap tanganmu di kepalaku, untuk memberimu beban di hari tuamu
Aku tertunduk menggenggam tanganmu keriputmu,
Menciumnya dengan buliran airmata yang tak kunjung berhenti,
Aku bersandar di bahumu,
Ingin merasakan kehangatan cinta yang tak pernah pudar dari hidupmu
Aku memeluk tubuh ringkihmu,
Dan ingin selalu berucap,
“Aku mencintaimu, Ibu…”
[yado, 16 oktober 2010, ya, aku mencintaimu ibu…]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar